Bahan Pembalut Wanita yang Umum |
Hampir 99% wanita tidak pernah tahu tentang pembalut wanita yang biasa mereka beli dan pakai selama ini. Bahkan ironisnya banyak dari mereka tidak pernah mau tahu apa sebenarnya pembalut yang mereka pakai. Dan lagi sang wanita tidak pernah curiga dan tidak pernah mencoba merobek atau mengamati bahan pembalut organ intim yang biasa mereka pakai. Banyak wanita suka membeli pembalut biasa yang ada dipasaran hanya dengan pertimbangan harga murah dan cukup enak dipakai, tanpa mengetahui sedikitpun resiko kesehatan dari pemakaian pembalut wanita atau pantyliner biasa.
Pembalut wanita, termasuk klasifikasi produk konsumer cepat saji dan produk sekali pakai. Karena itulah para produsen pembalut wanita yang berkualitas "biasa" sering mendaur ulang bahan sampah kertas bekas dan menjadikan sampah kertas bekas ini menjadi bahan dasar untuk menghemat biaya produksi.
Dalam proses daur ulang sampah kertas bekas ini, tentu banyak menggunakan bahan-bahan kimia untuk proses pemutihan (bleaching) kembali, menghilangkan bau sampah kertas bekas dan proses sterilisasi bakteri yang terdapat pada sampah kertas bekas.
Pada gambar 1. Kertas bekas tersebut diolah pada proses pemutihan (bleaching) konvensional dengan bahan kimia berbahaya seperti alkaline, acid hydrogen dan sodium peroxide, oxygen, dithionite salts, sodium bisulfite dan air suling.
Pada gambar 2, terlihat hasil dari proses pemutihan, dimana pada tahapan ini ada yang disebut proses klorinasi, dengan bahan chlorine gas, hypoclorite salts dan chlorine dioxide (ClO2). Tahapan bleaching yang membahayakan adalah penggunaan klorin karena menghasilkan senyawa toksik aromatik terklorinasi sepert dioxin dan dibenzofurans.
Pembalut yang biasa dijual di pasaran sebagian besar mengandung dioksin pada bahan dasarnya. Hal itulah yang menyebabkan wanita rentan terkena penyakit berbahaya.
Dioksin adalah salah satu jenis organoklorin yang memiliki empat klor, dua oksigen dan dua cincin benzena. Klor adalah unsur halogen yang sangat reaktif sehingga mudah bereaksi dengan senyawa organik maupun senyawa lainnya. Sebagian besar organoklorin menimbulkan efek toksik seperti dioxin dan furan, sehingga tak heran bila organoklorin dapat menimbulkan berbagai gangguan kesehatan seperti kanker, cacat lahir, endometriosis, penurunan jumlah spermatozoa dan gangguan perkembangan janin. Dioksin yang terdapat pada pembalut wanita merupakan hasil dari pencampuran bahan-bahan kimia komersil melalui proses bleaching.
Inilah bahan pembalut wanita yang berkualitas biasa. Kertas daur ulang yang telah diproses dengan bahan kimia yang kemudian dibungkus rapi dan siap dipasarkan sebagai pembalut wanita biasa yang kita temukan dipasaran. Para wanita membelinya dengan harga murah dan menggunakan tanpa perasaan was-was, namun berpotensi buruk bagi kesehatan wanita.
No comments:
Post a Comment